FENOMENA BIAS GENDER PADA KOMUNITAS KPOPERS LAKI-LAKI: STUDI KASUS PADA MAHASISWA KPOPERS FISIP USU MEDAN

Nurshafa Ramadhani Batubara; Harmona Daulay; Muba Simanihuruk; T. Ilham Saladin

doi:10.15548/jk.v13i2.608

FENOMENA BIAS GENDER PADA KOMUNITAS KPOPERS LAKI-LAKI: STUDI KASUS PADA MAHASISWA KPOPERS FISIP USU MEDAN

Nurshafa Ramadhani Batubara, Harmona Daulay, Muba Simanihuruk, T. Ilham Saladin

Abstract

This research is entitled The Phenomenon of Gender Bias in the Male Kpopers Community (Case Study on USU MEDAN FISIP Kpopers Students). This study explains the gender bias that K-Pop fanboys get which is caused by the “collision” of masculinity that society has with that exhibited by K-Pop. This study uses a qualitative research method with a case study approach with informants who are determined by snowball sampling. There were 12 informants in this study with 10 main informants and 2 additional informants. The results of the study show that K-Pop fanboys get gender bias in the form of stereotypes. K-Pop fanboys get gender bias by being labeled as effeminate, feminine, less male, feminine, less masculine, less macho, and gay. The construction of gender bias occurs as a result of the display of soft masculinity by K-Pop idols, the K-Pop market which is dominated by women, the collision of masculinity displayed by K-Pop with masculinity presents in societu (macho), inferiority of femininity, incongruity with gender views openness to femininity, not trapped in the construction of masculinity and the application of soft masculinity by K-Pop fanboys in everyday life simply in the sense that it is not too soft masculinity.

Keywords

Gender Bias; Stereotypes; K-Pop fanboys; Masculinity

Full Text:

PDF

References

Ainslie, M. J. (2017). Korean soft masculinity vs. Malay hegemony: Malaysian masculinity and Hallyu fandom. Korea Observer, 48(3), 609-638.

Asharfillah, Zenan. (2010). Metroseksual Korban Kapitalisme Global. Jakarta:Penerbit Zikrul Hakim (Anggota IKAPI)

Ayu, N. W. R. S., & Astiti, D. P. (2020). Gambaran celebrity worship pada penggemar k-pop. Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi, 1(3), 203-210.

Basow, S. A. (1992). Gender: Stereotypes and roles (3rd ed). USA: Thomson Brooks/Cole Publishing Co.CNN Indonesia. (2022). Indonesia Jadi Negara dengan K-Poper Terbesar di Twittter. Diakses pada 05 Agustus 2022 dari

https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20220126202028- 227-751687/indonesia-jadi-negara-dengan-K-Poper-terbesar-di-twitter

Daulay, H. (2019). Soft Masculinity: Dekonstruksi Maskulinitas dalam Industri Musik Korea (K-Pop). Prof. Dr. Sunyoto Usman Prof. Dr. Partini Prof. Dr. Tadjuddin Noer Effendi, 53.

Dalimoenthe, Ikhlasiah. (2020). Sosiologi Gender. Jakarta: Bumi Aksara

Eliani, J., Yuniardi, M. S., & Masturah, A. N. (2018). Fanatisme dan perilaku agresif verbal di media sosial pada penggemar idola K-Pop. Psikohumaniora: Jurnal penelitian psikologi, 3(1), 59-72.

Fahrimal, Y., & Husna, A. (2020). Rekonstruksi Maskulinitas dalam Kerangka Kapitalisme. Avant Garde, 8(1), 20-32.

Fakih, Mansour. (2013). Analisis Gender & Transformasi Sosial (15th ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Fauzi, E. P. (2021). Konstruksi Sosial Soft Masculinity dalam Budaya Pop Korea. Jurnal Ilmu Komunikasi, 19(1), 127-144.

Fitria, K. (2022). Fans K-Pop dan Isu Sosial: Sebuah Kajian Ethnografi Digital pada Keterlibatan Fandom K-Pop dengan Isu Sosial di Media Sosial. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni, 6(2), 458-469.

Kumparan (2019) Fanboy K-Pop, Kerap Dicaci hingga Dianggap Banci. Diakses pada 9 Oktober 2023

https://kumparan.com/kumparank-pop/fanboy-k-pop-kerap-dicaci-hingga-dianggap-banci-1552711509998350610/full

Li, X. (2022, June). Reasons for the Success of KPOP (Korean Popular Music) Culture in the International Spread. In 2022 8th International Conference on Humanities and Social Science Research (ICHSSR 2022) (pp. 2617-2621). Atlantis Press.

Nawangwulan, Azzahra. (2019). Analisis: Bias Gender Pada Masyarakat Indonesia.

September 2019. Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Ilmu Sosial.

Diakses pada 20 Agustus 2022 dari

http://pendidikan-sosiologi.fis.uny.ac.id/id/berita/analisis-bias-gender-pada-masyarakat indonesia.html#:~:text=Hal%20tersebut%20memicu%20adanya%20bias,kepada%20membedakan%20Maskulinitas%20dan%20Feminitas

Purba, R., & Solekhah, N. (2019). Kesetiakawanan Fans K-Pop di Era Digital. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 43(2), 187-194.

Sugihastuti & Saptiawan, Itsna Hadi. (2007). Gender & Inferioritas Perempuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suyanto. Bagong. (2019). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (4th ed). Jakarta: Prenada Media

Triswidiastuty, S., & La Kahija, Y. F. (2015). Memahami Makna Menjadi Pria Metroseksual. Jurnal Empati, 4(2), 58-64.

Udasmoro, Wening. (2017). Dari Doing ke Undoing Gender (Teori dan Praktik dalam Kajian Feminisme). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Wirawanda, S. H. R. K. Y. (2019). Maskulinitas dan Perempuan: Resepsi Perempuan terhadap Soft Masculinity dalam Variety Show.

Yusanta, D. A. (2019). Fluiditas Maskulinitas dan Feminitas dalam Boyband K-Pop sebagai Produk Industri Budaya. Kafaah: Journal of Gender Studies, 9(2), 205-212.

DOI: http://dx.doi.org/10.15548/jk.v13i2.608